Ngomongin Copet Yuk?!

Sebelumnya saya pernah nulis mengenai pengamatan saya akan copet di bus kota Jakarta. Duh, gak disangka gak diduga, kemarin sore, saya dua kali hampir akan jadi korban pencopetan. Bersyukur, Allah masih sayang sama saya. Jadinya, saya berhasil menyelamatkan diri dari tindakan pencopetan tersebut.

Ceritanya berawal ketika saya mau buka puasa di rumah Bibi di Rawamangun. Karena terlalu sore, jadi saya sedikit bergegas untuk menaiki mikrolet walaupun sudah penuh. Seperti biasa, ponsel saya di simpan di saku celana. Karena demam Facebook-an, jadi saya pun melanjutkan aktifitas tersebut yg sebelumnya terhenti karena harus naik mikrolet. Hm... Ketika ponsel dikeluarkan, ada gelagat gak enak nih. Orang di belakang saya jadi mencondongkan badannya ke depan, terus waktu saya perhatiin, badannya kembali ke posisi awal. Terus, ada juga orang yg dengan 'baik' menawarkan untuk masuk lebih ke dalam, karena saya berdiri di depan pintu persis. Tapi saya gak menggubris penawaran tersebut. Cukup memerhatikan tingkahnya saja.

Kecurigaan saya gak cukup sampai situ, ketika orang yg menawarkan tempat tadi bertukar tempat dengan seseorang yg dari tadi berdiam di pintu, padahal bukan kernet, kecurigaan saya bertambah. Betul saja. Ketika orang-orang hendak turun dari mikrolet, gerak-gerik mereka malah mengganggu para penumpang yg akan turun. Tiba giliran saya akan turun, saya sudah mulai memegangi saku celana saya. Betul saja, orang yg mencondongkan badannya ketika saya mengeluarkan ponsel tadi, mulai meraba-raba kantong saya. Saya sedikit mendengus kesal tapi berhasil mempertahankan ponsel. Selama perjalanan itu, terus bersyukur karena ponsel saya tidak jadi berpindah tangan.

Saya terus melanjutkan perjalanan saya menggunakan bus 43, Tanjung Priok-Cililitan. Seperti biasa, bus jurusan tersebut mulai dijejali penumpang yg baru pulang kerja. Ditambah, sudah hampir memasuki waktu berbuka puasa. Jadilah cukup padat keadaan bus saat itu. Tidak ingin kejadian di mikrolet 41 terjadi lagi, saya memasukkan ponsel saya ke dalam tas. Gak disangka, ketika hendak turun dan harus berdesak-desakkan untuk menuju pintu bus, lagi-lagi ada yg meraba saku celana saya! Reflek, saya langsung (kembali) mendengus dan menatap sang 'pelaku'. Walau pelaku sempat mengelak dengan mengucapkan "Apaan?", saya gak tertipu begitu saja. Saya kembali memandangi wajah sang pelaku tadi, bukan karena wajahnya yg cakep, tapi karena ingin mengetahui apa dia salah tingkah apa gak waktu saya memerhatikan wajahnya. Terbukti, dia tidak berani menatap balik saya. Bingo!

Turun dari bus, saya kembali bingung. Kenapa dalam sehari aja ada dua 'tangan cepat' yg mau merampas hartaku? Weleh-weleh... Apa karena saya yg terlalu mencolok memperlihatkan ponsel di muka umum? Atau benar kata orang-orang menjelang lebaran para pencopet mengumpulkan uang untuk pulang kampung? Hehe... Saya gak tau deh. Yg pasti, ada beberapa ciri-ciri orang yg patut diwaspadai agar tidak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan. Menyalin dan memperbaharui sedikit dari tulisan sebelumnya, berikut ini uraiannya.

Gaya Berpakaian

  1. Menggunakan kemeja rapih, berlengan panjang, kadang dilipat sampai siku. Kalopun menggunakan kaos, biasanya kaos berkerah dengan warna-warna yg sering dipakai orang tua.
  2. Membawa tas back pack yg isinya tidak terlalu banyak dan menggunakannya di depan badan. Tapi bisa juga tas jinjing seperti tas untuk menyimpan baju.
  3. Dandanannya tidak terlalu rapih, layaknya bapak-bapak yg sudah tidak kerja.
  4. Kadang menggunakan topi. Jika lebih dari seorang, yg menggunakan topi hanya seorang saja.

Gerak-gerik si Pencopet

Coba cek beberapa kebiasaan yg sering dilakukan si pencopet di bawah ini.

  1. Biasanya berdiri di dekat pintu masuk/keluar bus, walaupun keadaan bus/mikrolet tidak terlalu ramai. Sehingga membuat para penumpang terganggu ketika akan turun atau naik bus/mikrolet.
  2. Matanya senang memerhatikan  keadaan sekitar, baik ke para penumpang yg baru naik dengan membawa tas atau yg sudah berada di dalam bus/mikrolet.
  3. Kalau mendekati pemberhentian selanjutnya, biasanya dia akan mulai maju seakan akan turun, namun kemudian kembali ke posisi awal dia berdiri (mundur lagi). Bisa juga, mereka bertukar posisi dengan partner yg lain yg sekalian untuk memberi informasi target (bener gak sih?).
  4. Suka berperilaku 'baik' jika ada orang yg baru naik bus, suka menyuruh penumpang yg naik tersebut untuk masuk ke dalam bus, sedangkan dia sendiri lebih senang untuk berdiri di depan pintu/atau sekitar pintu.
  5. Bagi pencopet yg menggunakan tas, biasanya salah satu lengannya disembunyikan di belakang tasnya, ketika lengan yg lain digunakan untuk menahan laju bus/mikrolet.
  6. Jika ketahuan sedang melakukan aksinya, dan kepergok oleh korban, kalau ditegur si copet akan langsung naik pitam. Trus mengancam jangan macam-macam, dll, bahkan kalo ada rekan sesama copet, biasanya dia akan mengomel terus dengan bahasa planet (baca: bahasa daerah) yg kita tidak ngerti. Bisa juga si pencopet jadi pura-pura gak ngerti ada apa karena mereka langsung memasang muka bego. (^ ^)v
  7. Kalau kita tatap matanya karena kita tahu dia pencopet, biasanya matanya akan memandang arah gak jelas dan cuek banget.

Walau sekarang bulan Ramadhan, ternyata gak mempengaruhi orang buat nekat merampas barang orang. Jadi, lebih waspada yuk ketika menggunakan kendaraan umum. Semoga beberapa ciri-ciri di atas bisa berguna. Amin.

[ Gambar oleh Webel Photography ]

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online