Demo Lagi...

Sekarang banyak banget orang ngelakuin demo, yg mengatasnamakan kepentingan rakyat. Menurut saya sih, sah-sah aja tuh orang-orang mengemukakan pendapatnya di depan umum. Toh, semua (katanya) dilindungi Undang-undang 1945!


Tapi dari semua hal itu yg paling saya ga seneng adalah, perbuatan merusak, sarkasme, dll, yg malah merugikan orang lain. Contoh: demo menolak kenaikan harga BBM di Cawang oleh kelompok mahasiswa, yg malah 'memindahkan kemarahan' terhadap pemerintah, dengan menutup jalan umum, yg dipakai banyak orang. Lalu ada juga mahasiswa yg semena-mena mencorat-coret mobil milik negara yg lewat. Padahal, belum tentu si pembawa mobil tsb ikut setuju dengan kenaikan harga BBM.

Dan yg baru-baru ini terjadi, yg juga membuat hati saya sedih dan malu, adalah tindakan ormas Islam yg melakukan kekerasan terhadap massa, yg boleh dikatakan tidak melakukan apa-apa, melainkan hanya memperingati hari lahirnya Pancasila dengan berorasi. Tindakan kekerasan inilah yg membuat malu dan sedih di hati... --halah!!!-- Tapi bener koq, sebetulnya -sepengetahuan saya- dalam Islam tidak diajarkan kekerasan. Kecuali jika kita dalam keadaan terdesak, jika kita diserang, baru diperbolehkan melawan. Itupun sebatas pertahanan diri. Wallahu alam...

Ya... saya hanya sebagai warga biasa, berharap pemerintah bisa adil memilah mana ormas yg diperbolehkan ada dan tidak. Sama seperti halnya banyak aliran sesat yg belum tersentuh oleh pemerintah, semoga cepat diselesaikan. Tapi, lagi-lagi menurut saya, cara terbaik untuk mengurangi ormas yg melenceng, atau aliran sesat, bukan dengan menghukum secara hukum (kurungan penjara atau denda) atau bahkan dengan kekerasan, tapi lebih baik dengan diberikan logika pembenaran atas kesalahan yg telah ia jalani. Karena, masalah ormas dan aliran sesat adalah pemikiran yg salah. Ya... mudah-mudahan apa yg saya pikirkan ini benar.

Maaf kalo saya menyinggung seseorang, badan, golongan, dan atau yg lainnya, karena saya cuma mencurahkan ketidak senangan saya.

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online