Catatan Akhir Tahun: Ngomongin Covid

Tahun 2020 ini menjadi tahun yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana tidak, sejak kasus Covid-19 pertama kali muncul di Indonesia pada Maret 2020, banyak hal yang berubah. Dari mulai kebiasaan sehari-hari, hingga kegiatan yang hanya terjadi setahun sekali. Apakah kalian merasakan hal yang sama?

Ada tiga hal wajib yang ditetapkan pemerintah untuk warganya agar dapat terhindar dari virus Covid-19 tersebut. Pertama, wajib menggunakan masker. Masker menjadi satu hal yang tidak bisa dipisahkan tatkala kita pergi ke luar rumah. Karena hampir semua setiap tempat umum mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker.

Kedua, disarankan untuk sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Hal yang sebetulnya sudah biasa dilakukan namun bukan menjadi hal yang utama, kali ini menjadi sesuatu yang penting dan utama. Karenanya, ketika awal Covid-19, sangat sulit sekali untuk dapat membeli masker ataupun hand sanitizer dengan harga normal. Kalaupun ada di pasaran, harganya sudah melambung tinggi berkali-kali lipat.

Ketiga, menjaga jarak. Ketika kita berada di tempat umum, diharapkan dapat menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Saran yang dianjurkan untuk menjaga jarak adalah rentang 1 hingga 2,5 meter. Bukan hanya itu, kontak fisik dengan orang lainpun diharapkan tidak digunakan lagi. Berjabat tangan, salam dengan orang yang lebih tua atau guru, juga diminta untuk tidak digunakan. Hal ini dilakukan mengingat sifat virus Covid-19 dapat menempel di barang yang kita sentuh.

Selain ketiga hal tersebut, di mana saya tinggal, banyak dilakukan penutupan tempat wisata, pusat perbelanjaan, hingga penutupan tempat beribadah. Pada pelaksanaannya tentu saja keputusan tersebut tidak berjalan mulus. Namun pada akhirnya keputusan tersebut tetap berjalan. Hingga PSBB usai, sekitar tengah tahun ini baru kegiatan yang sebelumnya ditutup sudah mulai bisa dilakukan dengan tetap dilakukan pembatasan jam buka, hingga jam pengunjung. Selain itu juga dilakukan registrasi dahulu ketika memasuki pusat perbelanjaan ataupun tempat makan. Dan di akhir tahun ini pun, dilarang melakukan selebrasi pergantian tahun. Akibatnya, pusat perbelanjaan dan pusat hiburan 'dipaksa' untuk dapat tutup lebih awal, yaitu pukul 7 malam saja. Di tahun ini pun, saya tidak dapat melakukan mudik lebaran. Karena masih dilakukannya PSBB. Sehingga libur lebaran pun terasa seperti bukan lebaran.

Segala kejadian ini tentu saja menjadi satu hal yang harus dihadapi bersama, dan diselesaikan bersama juga. Dengan kita peduli akan diri sendiri, berarti secara tidak langsung kita menghindarkan orang di sekitar kita dari virus yang ada. Semoga dengan adanya vaksin virus Covid-19, dapat menjadi satu jawaban akan penyelesaian masalah pandemi ini. Dan tahun 2021, menjadi tahun yang baru untuk menata kehidupan dan perekonomian untuk memajukan bangsa. 

Doa kalian untuk tahun 2021 apa saja teman-teman? Apakah ada hal lain yang diharapkan?

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online