Hari Ibu

Sudah memasuki bulan Desember nih kawan. Sudah mau berganti tahun, dan sudah tak sabar biasanya untuk melalui pergantian tahun baru nanti dengan orang yang kita sayangi, sanak saudara, atau mungkin teman. Walau begitu, ada satu tanggal yang biasanya dirayakan oleh seluruh warga Indonesia. Tanggal 22 Desember, tepatnya. Sudah pasti tahu kan perayaan apa di tanggal tersebut? Yup, perayaan Hari Ibu Nasional. Tapi tahukah kamu asal muasal Hari Ibu Nasional tersebut?

Hari Ibu awalnya dirayakan di negara Amerika Serikat, lalu diadopsi oleh berbagai negara lain, yang kemuadian disesuaikan dengan keadaan budaya dan sejarah masing-masing negara. Di Indonesia sendiri perayaan Hari Ibu bermula dari adanya mongres wanita pada tanggal 22-26 Desember 1928 di Yogyakarta. Pada masanya, kongres wanita ini memperjuangkan kepentingan perempuan, melakukan aksi damai, sampai aksi lainnya untuk kepentingan bersama. Penetapan Hari Ibu pun baru ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada 22 Desember 1959 melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Di masa kini, hari Ibu lebih banyak dimaknai sebagai hari untuk memuliakan Ibu maupun wanita yang kita hormati dan kita sayangi. Karenanya, banyakk hal yang bisa kita lakukan bersama Ibu yang kita sayangi. Menggantikan posisi Ibu dalam melakukan rutinitas di rumah, seperti membersihkan rumah, memasak, mencuci piring, dan masih banyak lainnya. Atau memanjakan Ibu dengan mengajaknya jalan-jalan atau makan bersama. Walau sebenarnya, untuk menghormati dan berbalas budi ke Ibu tidak hanya dilakukan setahun sekali. KIta bisa melakukan ya setiap saat. Apalagi ada pepatah bilang, bahwa Surga ada di bawah telapak kaki Ibu.

Lalu, pernah gak sih kalian coba melihat rutinitas kegiatan Ibu kalian? Kegiatan seorang Ibu biasanya akan bangun lebih awal dari anggota keluarga lainnya. Sang Ibu akan menyiapkan sarapan untuk keluarga, membangunkan anggota keluarga ketika semuanya sudah siap. Lalu  membantu menyiapkan apa yang diperlukan oleh Ayah, dan anak-anaknya. Setelah anggota keluarga sudah beraktifitas, sang Ibu masih melanjutkan pekerjaan rumah tangga lainnya, seperti membersihkan rumah, mencuci baju, menyetrika, dan kegiatan lainnya. Kebayang kan betapa sibuknya seorang Ibu rumah tangga?

Buliek Atun sama Mama lagi ngurus Debay Kakak ke-2.

Ko Awan, Mama, Saya, bareng Mba Ayu sehabis Lebaran 2017.

Oleh karenanya, yuk kita saling mengingatkan untuk dapat melakukan kegiatan bersama Ibu kapan saja, tidak melulu harus menunggu bulan Desember. Mulai saja melakukan  hal yang kecil untuk dapat membahagiakan Ibu kita. Seperti meningkatkan kuantitas dan kualitas berbincang, melakukan kegiatan bersama, dan hal lainnya yang kalian bisa lakukan. Jika kalian merantau, luangkanlah waktu untuk menelepon Ibu, sekedar menanyakan kabar (jika mungkin kita menceritakan kejadian yang kita alami). Jadi terbayang bagaimana perjuangan seorang Ibu yang mengurus anak, namun juga memiliki pekerjaan sendiri. Luar biasa!

Jadi, jangan lupa ucapkan Selamat Hari Ibu ya kawan. Dan tak lupa mendoakan Ibu dan Ayah kita agar sekalu sehat dan berada di lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online