(Sok) Jadi Detektif

Beberapa bulan terakhir ini, rasa-rasanya keamanan di dalam bus umum dirasa semakin tidak nyaman. Bukan karena selalu berdesak-desakan di kala jam sibuk (walau memang ini hal yg membuat tidak nyaman naik bus umum), tapi karena banyaknya copet atau maling atau orang yg suka mengambil barang orang lain di dalam bus. Khususnya di dalam bus yg sering saya naiki, yaitu bus No. 43, jurusan Cawang-Tanjung Priok.

Di dalam bus yg diimpor dari Jepang ini (walau orang lebih senang menyebut bus Cina), sebenernya setiap aksi pencopetan selalu ada yg mengetahui atau setidak-tidaknya ada yg mencurigai bahwa ada copet. Cuma sayangnya, para penumpang bus takut apabila secara terang-terangan mengatakan adanya copet, walau kadang ada juga yg memberi sinyal dengan gerakan untuk pindah tempat berdiri agar tidak dicopet. Yang pasti, dari sekian banyak copet yg pernah saya liat, ada beberapa gaya berpakaian dan ada beberapa kebiasaan si copet yg sering dilakukan saat beraksi.

Ciri-ciri umum fisiknya, berjenis kelamin laki-laki, dan berkulit cokelat gelap, kadang berminyak dan menarik untuk disimak... (Maaf, tapi ini seperti pengalaman saya menemui banyak copet-copet...)

Gaya berpakaiannya antara lain :
1. Menggunakan atasan kemeja rapi, biasanya lengan panjang.
2. Membawa tas back pack yg isinya tidak terlalu banyak dan menggunakannya di depan badan (mungkin dengan alasan takut dicopet juga... ;p)
3. Gaya dandannya (agak) kumal, dan kadang ada yg pakai topi.

Beberapa kebiasaan yg sering dilakukan :
1. Biasanya berdiri di dekat pintu masuk/keluar bus.
2. Matanya rajin melirik tas-tas atau barang bawaan penumpang yg baru naik.
3. Kalau mendekati pemberhentian selanjutnya, biasanya dia akan mulai maju seakan akan turun bus, namun kemudian kembali ke posisi awal dia berdiri (mundur lagi).
4. Salah satu tangan copet bertahan di pegangan bus, tangan lainnya suka disembunyikan di belakang tas back pack yg dia gunakan.
5. Suka berperilaku 'baik' jika ada orang yg baru naik bus, suka menyuruh penumpang yg naik tersebut untuk masuk ke dalam bus, sedangkan dia sendiri lebih senang untuk berdiri di depan pintu/atau sekitar pintu.
6. Jika ketahuan sedang melakukan aksinya, dan kepergok oleh korban, kalau ditegur si copet akan langsung naik pitam. Trus mengancam jangan macam-macam, dll, bahkan kalo ada rekan sesama copet, biasanya dia akan mengomel terus dengan bahasa planet (baca: bahasa daerah) yg kita tidak ngerti.

Cukup banyak sih gerak-gerik si copet di dalam bus umum. Bagi penumpang bus yg sudah biasa, pasti sudah lebih paham dalam menjaga diri, dan sudah tau tingkah polah copet dalam bus. Dan seperti kata Bang Napi, kejahatan terjadi bukan karena niat tapi karena ada kesempatan. Jadi, mari kita lebih hati-hati dalam membawa diri, jangan terlalu 'mencolok' di muka umum. Just be you... be carefull...

23:28 27/06/2008
13:07 28/06/2008 -> edited


Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online