Gawai Masa Lalu: Ericsson T65, Si Pemikat Hati

Ericsson T65 merupakan ponsel yang dirilis akhir tahun 2001. Saya juga sebelumnya gak tahu merek Ericsson, sampai akhirnya Kakak kedua saya memperkenalkan Ericsson ke saya. Saya pun memberikan diri untuk mencoba ponsel Ericsson T65 ini di tahun 2003-2004. Ternyata setelah menggunakannya, ponsel ini benar-benar memikat hati saya. Ponsel pertama saya dari Ericsson ini membuat saya terpikat terus dengan ponsel Ericsson generasi selanjutnya, yang akhirnya merger dengan Sony menjadi Sony Ericsson.


Ada beberapa kelebihan yang bisa dibanggakan dari ponsel Ericsson T65 ini. Dari sisi tampilan, ponsel ini bisa dibilang cukup tipis (walau sedikit lebar) dan ketika dipegang cukup nyaman. Layar lebarnya memberikan gradasi 4 warna (greyscale), sehingga bisa menampilkan gambar lebih baik dibanding jenis layar monokrom lainnya. Selain itu layar lebarnya bisa menampilkan teks lebih banyak dengan pengaturan besarnya teks yang bisa kita atur. Secara fitur, ponsel ini sudah mendukung fitur GPRS dan fitur WAP 1.2.1 (dimana saat itu masih sedikit yang memilikinya) untuk menjelajah internet, ada fitur EMS (Enhanced Messaging Service) untuk berkirim gambar maupun suara, memiliki fitur Email Client yang memungkinkan menarik pesan langsung ke ponsel tanpa perlu aplikasi pihak ketiga, bisa menampung hingga 300 kontak yang menampung hingga 11 jenis info (termasuk personalisasi gambar dan ringtone saat panggilan masuk), bisa membuat ringtone sendiri, dan ada animasi yang bisa dipilih dan dibuat sendiri ketika ponsel dihidupkan maupun dimatikan. Ada juga satu hal yang membuat ponsel ini unik adalah penempatan kartu SIMnya. Kartu SIM di ponsel ini menggunakan sistem tray, selayaknya penempatan SIM di ponsel masa kini. Bedanya, saat ini harus menggunakan alat (SIM Card ejector), tapi kalau di Ericsson T65 cukup menggunakan ujung kuku untuk menarik tray.


Seingat saya pengalaman menggunakan Ericsson T65 benar-benar menyenangkan. Saya bisa mencoba teknologi yang masih baru di kala itu, yaitu berpengalaman berinternet dengan ponsel. Juga pengalaman mencoba menarik email langsung dari ponsel, tanpa perlu lagi menggunakan komputer. Memang masih ada keterbatasan kala itu, dimana jaringan GPRS di lokasi saya tinggal kala itu, Sukabumi, bisa dibilang baru mulai berjalan tahap awal. Sehingga kadang koneksinya masih sering terputus. Selain itu, fitur EMS yang merupakan versi SMS dengan tambahan gambar dan suara, membuat saya lebih mudah berekspresi. Selayaknya penggunaan emoticon di dalam chat saat ini, namun di kala itu masih terbatas ponsel yang memiliki fitur EMS. Untuk pengetikan cepat ketika menulis pesan tersedia fitur T9 yang hampir ada di setiap ponsel kala itu. Tapi jika tidak terbiasa dengan fitur tersebut bisa disiasati menggunakan tombol volume yang tersedia. Jadi kalau tidak salah, menekan tombol volume ke atas, akan langsung memunculkan karakter kedua dari keypad yang kita ketik. Sedangkan volume ke bawah, akan memunculkan karakter ketiga dari keypad yang kita sentuh. Dan hal ini berlaku di semua ponsel Ericsson dan Sony Ericsson yang memiliki tombol volume.

Layar lebarnya dengan tampilan gradasi 4 warna (hitam, abu-abu gelap, abu-abu, abu-abu muda) membuat tampilan layarnya lebih berwarna. Saya juga sering membuat animasi untuk tampilan layar saat ponsel dimatikan dan dihidupkan. Seru saja bisa berkreasi menjadikan ponsel berasa lebih personal. Oiya, dulu dengan ponsel ini mudah sekali membuat profil untuk kondisi ketika di rumah, di sekolah, maupun di luar ruangan. Kita bisa menyesuaikan jenis ringtone, volume ringtone, hingga tampilan huruf mau sebesar apa. Hal yang sedikit mengganggu kala itu, ketika ponsel kita tidak merespon, kita tidak bisa dengan mudah mencabut baterai ponsel ini. Karena baterainya model tanam. Sehingga untuk menghidupkan ulang ponsel tersebut, kita harus menekan tombol daya selama 10 detik. Dan setelah itu, ponsel bisa berjalan normal kembali. 

Sebenarnya banyak pilihan aksesoris yang ditawarkan oleh Ericsson. Dari mulai CommuniCam untuk mengabadikan foto, FM Radio player untuk mendengarkan FM Radio, papan ketik (Chatboard) untuk pengetikan pesan yang lebih cepat, hingga handsfree untuk melakukan panggilan tanpa perlu memegang ponsel. Namun karena harga aksesoris tersebut cukup mahal, dan barangnya cukup langka, sehingga saya belum bisa mencoba semua aksesoris tersebut. Untuk spesifikasi teknisnya, ponsel ini memiliki ukuran 105x49x21 mm dengan berat 94 gram. Layarnya memiliki resolusi 101x67 piksel bisa menampung hingga 6 baris teks atau 4 baris teks berukuran besar, serta memiliki gradasi 4 warna. Untuk fitur pesan tersedia SMS, EMS, dan Email, disertai dengan jaringan GPRS untuk berselancar di internet menggunakan WAP 1.2.1 yang lebih aman. Tersedia dalam 3 warna yang menarik, yaitu Cosmic Blue, Stardust Yellow, dan Polar Blue. 


Itulah sedikit ulasan nostalgia saya dengan ponsel Ericsson T65. Ponsel yang berhasil memikat hati saya untuk jatuh cinta dengan merek Ericsson, Sony Ericsson, dan pada akhirnya jatuh hati pada ponsel Sony. Cerita lika liku saya dengan ponsel Swedia-Jepang ini akan saya coba ulas di cerita selanjutnya. Jadi tunggu kelanjutan ceritanya, ya! (^0^)p

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online