Tradisi Lebaran

Taqobalallahu minna wa minkum.
Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian. Aamiin.

Lebaran mungkin sudah lewat, namun bulan Syawal masih berjalan, sehingga saya masih bisa mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri buat kalian semua yang merayakan ya... Mohon dimaafkan lahir dan batin. Maaf kalau misalkan saya masih belum bisa melakukan pembaharuan blog secara rutin. Hehehehe... 

Lebaran tahun ini, alhamdulillah, saya masih bisa merayakan di Sukabumi bersama keluarga. Sekalian ambil cuti tahunan agar bisa di kampung halaman lebih lama. Seperti tahun-tahun sebelumnya kalau berlebaran di kampung halaman, pasti ada beberapa ritual yang dilakukan. Seperti halnya tahun ini, kami pun melakukan ritual lebaran kami.

Ritual yang pastinya terjadi adalah pulang kampung. Ya, saya yang kelahiran Sukabumi dan bekerja di Jakarta pastinya melakukan mudik alias pulang kampung. Sebenarnya Mama dan Papa saya bukan asli orang Sukabumi, Mama saya dari Purworejo, Jawa Tengah, sedangkan Papa saya dari Pacitan, Jawa Timur. Jadi sebelum Nenek dan Kakek tiada, keluarga kami sering mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun karena saat ini Nenen dan Kakek sudah tiada, jadinya keluarga lainnya biasa berkumpul di rumah Mama, karena Mama dan Papa merupakan anak tertua di keluarga masing-masing.

Kalau keluarga inti sudah berkumpul, kami sekeluarga pasti menyempatkan untuk berbuka puasa bersama. Bisa berbuka di restoran yang ada, atau masak masakan pembuka dan hidangan utama di rumah Mama. Biasanya baru bisa dilakukan beberapa hari menjelang lebaran, karena libur lebaran yang terkadang mepet ke hari lebaran. Sewaktu malam takbiran, keponakan-keponakan saya, senangnya bermain kembang api, petasan luncur, hingga petasan lempar. 

Ketika hari raya tiba, kami biasa melaksanakan salat Idulfitri di masjid dekat rumah, dan pulangnya kami langsung bersilaturahmi dengan para tetangga. Sesampainya di rumah, kami saling berkumpul untuk saling bersalaman, saling meminta maaf satu dengan yang lain. Tradisi pemberian uang Lebaran untuk keponakan juga masih kami lakukan. Ya, setidaknya sedikit berbagi rezeki dengan keluarga lain. Dua tahun terakhir ini, kami merayakan Lebaran tidak bersama Papa. Jadinya, sekarang setiap selesai shalat Idulfitri dan bersilaturahmi, kami semua pergi ke makam Papa yang jaraknya sekitar 10-15 menit berjalan kaki.


Adakalanya selepas Lebaran, kami sekeluarga menikmati liburan bersama. Lokasi wisatanya tergantung waktu. Kalau waktu libur masih panjang, kami bisa pilih destinasi sedikit ke luar kota. Tapi kalau waktu libur mepet, kami lebih pilih wisata air. Bisa air terjun, atau bisa juga arena bermain air semacam kolam renang.

Di luar kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga, ada satu kebiasaan saya yang coba saya lakukan setiap lebaran tiba. Yaitu membuat kartu ucapan Lebaran. Sejak kartu lebaran sudah tidak sepopuler dulu terkalahkan oleh SMS, media sosial menjadi tempat buat memberikan kartu ucapan lebaran. Dimulai dari tahun 2006, lalu terlewat hingga 2011, dan kembali aktif di 2015 sampai 2019. Senang rasanya jika bisa kartu ucapan saya bisa dilihat banyak keluarga dan teman.

Kartu Lebaran 2006

Kartu Lebaran 2011

Kartu Lebaran antara 2012-2014

Kartu Lebaran 2015

Kartu Lebaran 2016

Kartu Lebaran 2017

Kartu Lebaran 2018

Bagaimana dengan kegiatan lebaran kalian? Ada lagi kegiatan wajib yang dilakukan berkumpul dengan keluarga? 

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online