Telat, Polisi, & Anak Sekolah

Kemarin, Rabu 16 Juli 2008, aku baru pulang dari Sukabumi. Lumayan liburan sehari (tanggal 15 Juli) buat ketemu keluarga dan untuk tau informasi terbaru apa aja dengan keluarga. Halah... Yang pasti, seneng aja bisa ketemu orang tua, dan kakak-kakakku yg di Sukabumi.

Kembali ke awal cerita, aku kembali ke Jakarta pagi-pagi. Rencana mau berangkat jam 6 pagi, karena lupa bilang bangunin ke Mama aku, jadinya aku dibangunin jam 6.15 dan baru bisa berangkat jam 7.00. Aku sebenernya sih bete juga telat bangun, takut gak sampe di Jakarta sesuai jadwal. Soalnya aku harus berangkat kerja jam 13.00. Sampe terminal sekitar jam 7.20-an, trus beli oleh-oleh dan pesenan sebentar, ada bus yg langsung berangkat ke UKI aku langsung naik dan jam 7.41 perjalanan ke Jakarta dimulai.

Seperti biasanya, kalo aku berangkat pagi, perjalanan ke Jakarta seperti perjalanan Sukabumi-Bandung pulang-pergi. Kenapa? Soalnya jarang yg berangkat ke Jakarta jam-jam segitu, jadinya supir dan kenek pada cari penumpang dengan memperlambat jalan bus. Jam 11.00-an dah hampir mau keluar tol dan keluar di Cawang. Eh, datang hal yg tidak diduga yg buat aku kesel. Polisi dengan santai memberhentikan bus beberapa ratus meter sebelum pintu tol Taman Mini. Apa mereka ga mikir kalo ada penumpang yg perlu ketepatan waktu karena ada keperluan yg harus diurus? Aku sempet ngedumel, kalo misalnya nih Polisi bikin bus berhenti ampe 15 menit, aku turun buat tanya ke Polisi ada apa. Untung aja permasalahannya cepet selesai gak sampai 5 menit. Gak tau ada apa. Apa memang supir bus yg ngelanggar aturan, atau Polisinya lagi 'cari makan'? Wallahu alam.

Gak lama turun di UKI, ada bus 43, langsung naik. Ngeliat jam udah 11.20-an. Lewat perempatan UKI, aku gak ngeliat awal kejadiannya, ada sekelompok anak SMP dan SMA pada ngeluarin kata-kata ga pantas ke kenek bus (dan mungkin supirnya juga). Bahkan ada yg sampai mengeluarkan nama binatang. Kemungkinannya, mereka pengen naik bus, tapi ga pada mau bayar-alias pengen gratis, trus supir dan kenek bus sepakat untuk ga angkut mereka. Mereka protes, bahkan ada salah satu anak SMA (sempat) mengayunkan tasnya ke kenek bus, dan jackpot! Keneknya kena serempet tas. Masya Allah! Jahat banget tuh anak-anak SMP dan SMA. Apa mereka ga pikir yg di kata-katain atau dianiaya itu orang tua? Gimana kalo orang tuanya sendiri ngalamin hal itu?

Mudah-mudahan aja para Polisi itu mencari kebenaran bukan hanya cari makan, dan semoga para pelajar di Indonesia, lebih bisa menghargai sesama, menghargai orang tua, dan mau mengikuti prosedur yg ada.

9:32 17/07/2008

Comments

Popular posts from this blog

Kartu Member

Bahasa Serapan...

Modus Penipuan Pembeli Online